Seru-seruan jelajahi Malang dengan berjalan kaki
Foto bersama di depan Gedung Internatio |
Menjadi saksi bisu tewasnya Brigadir Jendral Aubertin Malaby
yang memicu terjadinya pertempuran 10 November, Kota Lama Surabaya kini berubah
menjadi Kawasan heritage yang cantik dan menarik. Tak hanya karena telah ditata
dengan apik tapi juga karena sejarah masa lalunya yang penuh dengan kisah
heroik Kota Pahlawan ini.
Hari Minggu tanggal 15 Desember 2024 kemarin, kami berkesempatan
untuk mengunjungi Kota Lama Surabaya dalam acara “Surbaya Heritage Photowalk”
yang diselenggarakan oleh East Java Local Guide. East Java Local Guide ini
merupakan komunitas pengguna Google area Jawa Timur yang menbantu pengguna
Google Maps dalam menemukan informasi dan detail tentang tempat yang mereka
kunjungi. Mereka biasanya memberikan review, rating, fotodan video tentang
tempat-tempat yang pernah mereka kunjungi.
Acara Surabaya Heritage Photowalk ini juga menjadi ajang
meet up antar sesama anggota. Acara ini diselenggarakan di Plaza Internatio
yang terletak di Jalan Jayengrono, depan Jembatan Merah Plasa persis.
Kami bersama dengan teman-teman Malang Local Guide berangkat menggunakan kereta api Penataran pada pukul 06.02 WIB dan sampai di Surabaya pukul 08.52 WIB. Acara Surabaya Heritage Photowalk sendiri dimulai pada pukul 09.00 WIB.
Sebelum menjelajahi Kota Lama Surabaya, kami mendapat arahan
dari Fahmi Adimara tentang dasar-dasar fotografi. Setalah itu kami dibagi
menjadi 3 kelompok untuk jalan bersama jelajahi Kawasan Kota Lama Surabaya.
Selama berada di Kawasan Kota Lama, kami ditemani seorang
pemandu yang menjelaskan tentang sejarah Gedung-gedung tua yang masih berdiri
kokoh di sana. Beberapa bahkan masih digunakan sebagai kantor atau tempat
pelayanan publik.
Perjalanan dimulai dari Plaza Internatio tempat acara
diselenggarakan.
Pembangunan Gedung ini dimulai pada tahun 1927 dan selesai
pada tahun 1931. Gedung megah ini dulunya digunakan sebagai kantor
Internationale Credit-en Handels-Vereeniging Rotterdam atau Perkumpulan Kredit
dan Perdagangan Internasional Rotterdam.
Arsiteknya adalah Ir Frans Johan Louwrens Ghijsels dari biro
arsitek AIA Arsitech (Algemeen Ingenieurs en Architecten Bureau). Oleh sebab
itu bagunannya memilikiciri khas bangunan AIA yang berbentuk kubus.
Saat Brigade Infranteri Hindia ke-49 dibawah pimpinan AWS
Malaby mendarat di Tanjung Perak, Surabaya, Gedung ini dijadikan markas pasukan
sekutu.
Dulunya dikenal sebagai kantor tilpun utara, dibangun
padatahun 1925. Gedung ini berfungsi sebagai pusat komunikasi penting pada masa
Kolonial Belanda. Memiliki peran penting dalam menyambung komunikasi di wilayah
Surabaya dan sekitarnya.
Pada masa revolusi, Gedung ini menjadi markas bagi para
pejuang kemerdekaan. Mereka menggunakan Gedung ini untuk mengatur strategi,
berkomunikasi dan memberikan perlawanan terhadap serangan-serangan penjajah.
Di seberang Gedung Telkom terdapat penjara yang paling
mengerikan pada masanya, yaitu penjara Kali Sosok. Hal ini karena jaritan para
tawanan yang dihukum (dicambuk) bisa terdengar sampai luar
Penjara yang kini berusia 200 tahun ini dibangun pada masa
kepemimpinan Deandles. Tujuan pembangunanannya untuk menampung para tahanan
yang akan diadili di Semarang dari wilayah timur laut pulau jawa.
Sebenarnya dalam rangkaian acara terdapat jadwat untuk masuk
ke Museum Bank Indonesia ini. Namun karena Gedung sedang direnovasi, kami hanya
bisa melihat dari luar saja.
Gedung ini difungsikan pertama kali pada tanggal 14
September 1829. Pada tahun 1904, bangunan asli dihancurkan dan dibangun kembali
dengan luas 1000 meter persegi. Kemudian dirancang kembali dengan cara yang
sama dari kantor pusat De Javasche Bank.
Bangunan hotel ini sudah ada sejak 1913, dibangun oleh
seorang kontraktor bernama Hollanndsche Beton Maatscaij. Sebelum menjadi hotel,
bangunan ini dulunya digunakan sebagai kantor oleh perusahaan Geo Wehry &
Co, perusahaan yang bergerak dibudang perkebunan.
Setelah sudah lelah berjalan kami diajak untuk beristirahat
sejenak di Pabrik sirup pertama di Indonesia yaitu Pabrik Sirup Siropen. Rasa
lelah terobati dengan kesegaran es sirup yang disajikan di sini.
Pabrik ini sudah berdiri sejak tahun 1923 dengan nama Limoen
J.C van Drogelen & Hellfach. J.C van Drogelen merupakan pengusaha yang
mendirikan pabrik sirup ini sedangkan Hellfach merupakan pabrik botolnya.
Ada berbagai macam sirup yang
disajikan di sini. Mulai dari rasa mawar, cocopandan, blueberry, frambozen,
leci, markisa, anggur, melon hingga stroberry.
Itu tadi beberapa tempat yang kami kunjungi di Kawasan Kota Lama
Surabaya. Setelahnya kami menyebrang melewati jembatan merah menuju ke Kawasan Pecinan
untuk mengunjungi Klenteng tertua di Surabaya. Setelahnya barulah kami kembali
ke Gedung Internatio untuk acara selanjutnya.
Jln. Cokroaminoto II/74, Malang, Jawa Timur
Email: jelajahmalangaja@gmail.com
WhatsApp/Telpon: 0823 3528 8384
Tidak ada komentar: